Maluku Nasional 

Operasi Lonceng Siwalima Tandai Pengamanan Pesparawi

Logo PesparawiAMBON – Segala kesiapan jelang event Pesparawi Tingkat Nasional XI yang akan berlangsung di ibukota Provinsi Maluku pada 6 Oktober mendatang terus dilakukan.

Salah satunya dengan pelaksanaan Operasi Kepolisian dengan sandi “Lonceng Siwalima 2015” yang berlangsung di Lantamal IX Ambon.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), Gubernur Maluku Said Assagaff, mengatakan ajang Pesparawi ini merupakan salah satu bentuk penghargaan dan kepercayaan terbesar pemerintah pusat terhadap Maluku, baik itu Pemerintah Daerah TNI, POLRI maupun masyarakat Maluku. Setelah Maluku berhasil menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertaraf nasional, antara lain MTQ tingkat nasional pada tahun 2012, Kongres Pancasila VII tahun 2014 di Universitas Pattimura Ambon, Raker Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Februari 2015, Rapat Kerja Nasional dan City Expo APEKSI 2015, serta acara Mangente Ambon 2015.

“Dari Maluku-lah orang bisa belajar tentang bagaimana cara membangun, merawat dan mengembangkan perdamaian dan persaudaraan sejati. Kita ingin terus bertransformasi dari Maluku sebagai laboratorium konflik menjadi laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia,” tandas Gubernur Assegaff, Rabu (30/9).

Untuk itu, pelaksanaan Operasi Kepolisian, dengan sandi “Lonceng Siwalima 2015” untuk pengecekan kesiapan personil dan kelengkapan pelaksanaan operasi yang dilakukan saat ini menandai pengamanan dalam rangka Pesparawi punya peran yang sangat strategis. Gubernus meminta Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, serta jajarannya untuk menjaga titik-titik rawan yang sudah ada dalam mapping Polda Maluku.

“Pendekatan secara persuasif dan informal dengan masyarakat tetap diutamakan. Jadikan masyarakat sebagai mitra polisi dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,”pesannya.

Ia juga mengingatkan, agar perlu mewaspadai pelbagai provokasi yang coba dimainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dengan memanfaatkan sensitifitas bentrok antar kampung atau desa yang marak terjadi belakangan ini, maupun sensitifitas kelompok dan agama. Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat harus terus terjaga, apalagi akan menyambut Pilkada di beberapa Kabupaten nantinya.

“Saya mengajak kita semua, baik aparat sipil, TNI, Polri, legislatif, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan untuk melawan provokasi dan jangan kalah melawan kekerasan,” imbau Gubernur.

Lanjut dia, dukungan penuh seluruh umat beragama di Provinsi Maluku terhadap pelaksanaan Pesparawi tingkat nasional di Kota Ambon, serta kesediaan masyarakat Muslim untuk menerima kontingen Pesparawi di rumah-rumah mereka, seperti pelaksanaan MTQ tingkat nasional di Kota Ambon tahun 2012 lalu, adalah modal sosial yang sangat berharga untuk kita jaga keamanan serta modal untuk kita kembangkan perdamaian aktif di daerah ini.

Oleh karena itu, mari terus tingkatkan sikap pro-eksistensi di antara sesama orang basudara di Maluku ini, yaitu suatu pola hidup yang saling memahami, saling menghargai, saling mengasihi, saling membanggakan, saling membahagiakan, dan saling menghidupi, seperti yang tercermin dalam ungkapan bijak orang Maluku, “hiti hiti, hala, hala”, “ale rasa, beta rasa”, “potong di kuku rasa di daging”, serta “sagu salempeng dipatah dua”.

“Bertolak dari spirit seperti ini, saya yakin dan percaya acara Pesparawi Nasional ini dapat berjalan dengan aman dan damai. Untuk itu, marilah seluruh komponen masyarakat, kita bermitra Polri dan TNI, kita jaga ketertiban dan keamanan yang sangat baik ini,” simpulnya. (MEM/ITC)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.